SantriNews. (25/3/2018)
Rasulullah adalah Makhluk ciptaan Allah yang paling mulia dan sempurna, banyak gelar melekat pada beliau, Insanul Kamil yaitu Manusia Sempurna, banyak kisah menarik sepanjangan catatan sejarah menceritakan tentang sesosok Manusia yang paling banyak disebut namanya hingga Hari Kiamat kelak.
Melihat prosesi pencelupan rambut baginda Nabi Muhammad (sebagaimana dalam foto), mengingatkan saya pada sebuah kisah yang disampaikan oleh Habibana Hamid bin Abu Bakar Barakhwan saat beliau belajar di Darul Musthofa Yaman (Ma'had Guru Mulia al-Musnid al-Habib Umar bin Hafidz).
Pada suatu kesempatan, beliau beserta almarhum Habibana Munzir dan beberapa rekan beliau yang lain berkunjung kepada seseorang yang memiliki koleksi rambut baginda Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam.
Momen yang istimewa, karena rambut mulia itu diperlihatkan kepada khalayak tanpa adanya penutup kaca. Sehingga masing-masing orang bisa melihat, mencium, dan bertabarruk pada rambut baginda Nabi.
Ada kejadian unik dari sekian banyak yang hadir, ternyata ada salah seorang yang "Majedzub" (nyeleneh), mungkin dalam pandangan kita orang tersebut gila, tapi sesungguhnya ia gila (gandrung) karena mahabbahnya yang begitu hebat pada Alloh dan Rosul-Nya.
Nah, tibalah orang Majedzub yang mendapat giliran mencium rambut Nabi. Namun bukannya mencium, ia malah mengeluarkan korek api lantas membakar rambut mulia tersebut.
Luar biasanya lagi, disaat yang lain berusaha mencegah tindakan si-Majedzub, sang pemilik koleksi malah tenang-tenang saja, sama sekali tak bergeming, bahkan cenderung membiarkan.
Lalu si-Majedzub ditanya kenapa melakukan tindakan tersebut (membakar rambut Nabi)?
Katanya, "Saya hanya ingin memastikan apakah ini rambut asli Nabi atau bukan"
Sang pemilik koleksi tenang-tenang saja karena beliau sudah tahu bahwa koleksinya itu adalah ASLI peninggalan baginda Nabi.
Dan itu terbukti, ketika api yang sempat dinyalakan oleh si-Majedzub menyentuh rambut Nabi, rambut mulia itu tidak meleleh, tidak mempan terbakar api. MasyaAlloh!
Apa hikmah yang bisa kita petik dari kejadian ini?
Cahaya tidak bisa dikalahkan oleh api. Jangankan hanya api dunia, api neraka pun tak akan mampu membakar baginda Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam. Beliaulah sumber cahaya, cahaya di atas cahaya.
Semoga kita semua tetap berada di dalam naungan cahaya tuntunan baginda Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam. Allohumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aalihi wa Shohbihi Ajma'iin. Aamiin :)
Wallohu a'lam bishshowaab
Sumber: WaGrup/Santri Nusantara
![]() |
Bersama Habib Abdullah bin Yahya Jakarta, berpose di depan Rumah peninggalan Khalifah Ali bin Abi Thalib |
Rasulullah adalah Makhluk ciptaan Allah yang paling mulia dan sempurna, banyak gelar melekat pada beliau, Insanul Kamil yaitu Manusia Sempurna, banyak kisah menarik sepanjangan catatan sejarah menceritakan tentang sesosok Manusia yang paling banyak disebut namanya hingga Hari Kiamat kelak.
Melihat prosesi pencelupan rambut baginda Nabi Muhammad (sebagaimana dalam foto), mengingatkan saya pada sebuah kisah yang disampaikan oleh Habibana Hamid bin Abu Bakar Barakhwan saat beliau belajar di Darul Musthofa Yaman (Ma'had Guru Mulia al-Musnid al-Habib Umar bin Hafidz).
Pada suatu kesempatan, beliau beserta almarhum Habibana Munzir dan beberapa rekan beliau yang lain berkunjung kepada seseorang yang memiliki koleksi rambut baginda Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam.
Momen yang istimewa, karena rambut mulia itu diperlihatkan kepada khalayak tanpa adanya penutup kaca. Sehingga masing-masing orang bisa melihat, mencium, dan bertabarruk pada rambut baginda Nabi.
![]() |
Kang Asep Mahasiswa UI, Habib Abdullah bin Yahya saat berada di Kota Kufah, Rumah Khalifah Ali as |
Ada kejadian unik dari sekian banyak yang hadir, ternyata ada salah seorang yang "Majedzub" (nyeleneh), mungkin dalam pandangan kita orang tersebut gila, tapi sesungguhnya ia gila (gandrung) karena mahabbahnya yang begitu hebat pada Alloh dan Rosul-Nya.
![]() |
Bis di Kota Irak yang mengantarkan ke Perbatasan Negara setelah dari Baghdad |
Nah, tibalah orang Majedzub yang mendapat giliran mencium rambut Nabi. Namun bukannya mencium, ia malah mengeluarkan korek api lantas membakar rambut mulia tersebut.
Luar biasanya lagi, disaat yang lain berusaha mencegah tindakan si-Majedzub, sang pemilik koleksi malah tenang-tenang saja, sama sekali tak bergeming, bahkan cenderung membiarkan.
![]() |
Salah satu Jamuan di rumah Warga Baghdad Irak, saat perjalanan mencari Jejak Ulama Dunia |
Lalu si-Majedzub ditanya kenapa melakukan tindakan tersebut (membakar rambut Nabi)?
Katanya, "Saya hanya ingin memastikan apakah ini rambut asli Nabi atau bukan"
Sang pemilik koleksi tenang-tenang saja karena beliau sudah tahu bahwa koleksinya itu adalah ASLI peninggalan baginda Nabi.
![]() |
Provinsi Mehron salah satu kota di perbatasan Irak |
Dan itu terbukti, ketika api yang sempat dinyalakan oleh si-Majedzub menyentuh rambut Nabi, rambut mulia itu tidak meleleh, tidak mempan terbakar api. MasyaAlloh!
![]() |
Masjid Imam Ali Ar Ridha bin Musa Kadzhim, waliyullah yang tinggal di kota Masyhad |
Apa hikmah yang bisa kita petik dari kejadian ini?
Cahaya tidak bisa dikalahkan oleh api. Jangankan hanya api dunia, api neraka pun tak akan mampu membakar baginda Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam. Beliaulah sumber cahaya, cahaya di atas cahaya.
![]() |
Terminal bis yang mengantarkan para Peziarah ke berbagai kota di Irak |
Semoga kita semua tetap berada di dalam naungan cahaya tuntunan baginda Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam. Allohumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aalihi wa Shohbihi Ajma'iin. Aamiin :)
Wallohu a'lam bishshowaab
![]() |
Didepan Bangunan Masjid Imam Ali Ar Ridha di kota Masyhad, datuk para Habaib Nusantara |
Sumber: WaGrup/Santri Nusantara
Komentar
Posting Komentar